PENGALAMAN TES PAPs UGM


BISMILLAH.. Kali ini saya akan berbagi pengalaman kepada teman-teman tentang  tes PAPs UGM (Potensi Akademik Pascasarjana). Bagi kalian yang mau masuk S2 dan S3 UGM, wajib menyertakan sertifikat TPA, baik dari Bappenas atau pun PAPs UGM. Kalau TPA dari Bappenas biayanya kurang lebih Rp350.000, sedangkan PAPs biayanya jauh lebih murah, sekarang Rp150.000. Biasanya sertifikat Bappenas bisa digunakan untuk semuanya, termasuk kerja di BUMN, atau pun berbagai instansi pemerintah.
 Untuk Bappenas soal-soalnya jauh lebih banyak dan lebih sulit, saya sih belum pernah mencoba tapi diberbagai buku-buku TPA banyak kok menyediakan contoh tipe soal, jadi bisa di pelajari. Adapun untuk PAPs, soal terdiri dari 120 soal dikerjakan dalam waktu 120 menit. Tidak mesti satu soal satu menit ya, karena waktunya berbeda-beda. PAPs terdiri dari kemampuan verbal, penalaran, dan kuantitatif.
 Untuk berlatih, kalian bisa membeli buku TPA, banyak kok di toko-toko buku, kalau di Yogyakarta, bisa dibeli di Social Agency Baru (SAB), Togamas, atau pun Gramedia. Kalau saya kemarin membeli di SAB, harganya masing-masing tergantung penerbit dan ketebalannya. Saya membeli yang xx dengan harga Rp100.000 setelah diskon. Dibuku tersebut bisa digunakan untuk latihan, disediakan juga soal simulasi PAPs. Kemarin saya belajar selama 3 hari secara efektif, meski hasilnya tidak begitu memuaskan, tetapi masih bisa digunakan untuk syarat S2 dan S3, skor saya kemarin 561, padahal target saya 600 (tidak apa-apa, tetap bersyukur). Saran saya, kalian harus mempersiapkan jauh-jauh hari sebelumnya, minimal satu minggu secara efektif yaa, untuk hasil yang lebih maksimal. Jangan menyepelekan, harus banyak latihan pokoknya.
Pendaftaran PAPs dibuka sesuai dengan jadwal yang telah dicantumkam, bisa di cek di http://psikologi.ugm.ac.id/paps/. biasanya dibuka mulai pukul 10.00 WIB, dan ditutup sampai kuota batas terpenuhi.
Teman-teman harus membayar maksimal satu hari sebelum pembukaan pendaftaran, kenapa? Karena pada saat pembukaan, bakal rebutan karena peminatnya sangat banyak. Apalagi menjelang pembukaan S2 dan S3 UGM. Bahkan dalam 30 menit bisa langsung habis kuota. Jadi, harus online sebelum jam 9.00, minimal jam 08.50 sudah harus mantengin laptop atau HP buat daftar.
Saya waktu itu bayar 30 menit sebelum pembukaan, jadi rada buru-buru dan deg-degan buat rebutan login.
Setelah bayar di BNI, langsung ke teller saja, kalau bisa BNI dekat UGM, walaupun di web PAPs tertulis di semua cabang BNI se-Indonesia, tetapi waktu itu saya mencoba di BNI Kotagede dua kali, tetapi tidak bisa, kata Mas Tellernya offline, saya disuruh membayar di UGM langsung saja, dan ternyata di cabang UGM tidak offline, langsung bisa.
Waktu itu saya tes tanggal 11 Mei 2016 kloter pertama, yaitu jam 08.00 – 11.00. Harus ada ditempat 30 menit sebelum dimulai, agar tidak terburu-buru dan gugup. Berhubung saya dari Kotagede, saya berangkat jam 7.00 dan sampai di lokasi pukul 07.30. Ruangannya di Pascasarjana Psikologi, bagi yang anak Psikologi, Ilmu Budaya, Filsafat, atau pun FEB, pasti tahu tempatnya. Ada di Gd. Deket Filsafat, nanti kalian bisa tanya sama siapa saja yang kalian temui disitu, insya Allah tahu kok. Jangan lupa cetak kartu peserta sebelum hari H, ditempel foto berwarna 3x4. Karena kartu tersebut bakal diperiksa oleh pengawas. Kartu nya juga digunakan untuk pengambilan sertifikat, jadi jangan sampai hilang.
Tempat duduk peserta tes diketahui setelah sampai di lokasi tes, nanti daftar peserta di tempel di depan pintu. Jadi, cek disetiap pintu tes untuk mengetahui tempat duduk kita. Di meja tempat tes sudah ada nama dan no. peserta, jadi gampang di carinya.
Setelah itu, duduk di tempat sembari menunggu pengawas datang. Bisa baca-baca materi sebentar, tapi jangan sepanteng, baca santai saja. Jangan lupa berdoa. Di fatihahin dulu semoga lancar, dan baca sholawat sebanyak-banyaknya. Hehehe
Ada dua pengawas yang akan menemani kita mengerjakan soal. Mereka akan memberikan instruksi dalam mengerjakan PAPs. Soalnya masih disegel, jadi kaya Ujian Nasional :D.
Soal kemampuan verbal dikerjakan selama 20 menit, soal kemampuan kuantitatif selama .... menit, dan soal kemampuan penalaran selama .... menit. Jadi pada saat mengerjakan setiap bagian, ikuti aturan, saat waktunya mengerjakan kemampuan kuantitatif ya kerjakan kuantitatif jangan membuka atau mengerjakan soal kemampuan lain. Pengalaman saya, waktu itu saat waktunya mengerjakan kemampuan penalaran, berhubung saya sudah selelsai, saya membuka bagian kemampuan kuantitatif karena belum selesai saya kerjakan, eh nasib. Saya ditegur sama pengawas, tidak boleh membuka bagian lain. Eh, buku soalnya boleh dicoret-coret kok, buat yang kuantitatif terutama. Tapi tidak boleh dibawa pulang kaya soal SBNMPTN itu yaa.
Oh iya, kalau kita belajar soal-soal, insya Allah bisa mengerjakan kok, meski soalnya berbeda tetapi caranya sama. Jadi, walaupun kata orang TPA itu sesuai kebiasaan orang tersebut, tapi harus tetap belajar dan berlatih soal. Jangan meremehkan yaa.
Lima menit sebelum berakhir tes, cek semua jawaban. Jangan sampai ada yang kosong, harus diisi semua, meski ada beberapa yang ngawur. Karena tidak akan mengurangi skor, jadi kalau kita lagi beruntung bisa saja yang asal bisa benar. Hehehe.
Saat bel selesai, jangan lupa berdoa lagi. Jadi, diawali dengan doa dan diakhiri dengan doa.
Pengumuman tes bisa dibuka di http://psikologi.ugm.ac.id/paps/ waktu itu saya 10 hari kemudian baru pengumuman, dan sertifikat jadi sekitar dua minggu setelah tes. Sertifikat bisa diambil di kantor PAPs (UPAPs) di Fakultas Psikologi dengan membawa kartu peserta yang sudah di cap kemarin. Kalau mau legalisir, harus difoto kopi sendiri dulu, baru diserahkan ke UPAPs, biaya perlegalisir Rp2.500, minimal dua legalisir dan maksimal lima legalisir. Kalau saya, di scan saja. berapa pun skor Anda, harus diambil. Kalau tiga bulan tidak diambil bakal dihanguskan.
Itulah sedikit pengalaman saya ikut tes PAPs di UGM, semoga bermanfaat. Semangat belajar ya...



4 komentar:

Unknown mengatakan... 1 | 12 September 2016 pukul 05.38

Assalamualaikum, Mbak. Apakah mbak pernah mengikuti tes TPA daro OTO-BAPPENAS? Cara pendaftaran dan tempat pendaftarannya dimana ya mbak, jika untuk daerah jogja dan sekitarnya. Terimakasih.

Unknown mengatakan... 2 | 12 September 2016 pukul 06.39

Belum pernah mbak.
Coba mbak cek link ini http://um.ugm.ac.id/v.2015/id_home.php?l=aWRfcGFnZSMxNTQwMDIjUGVyc3lhcmF0YW4gUGVuZGFmdGFyIzQjUHJvZ3JhbSBQYXNjYXNhcmphbmE=
Terus nanti di bawah ada link TPA Bappenas klik aja mbak, nanti ada tulisan lembaga penyelenggara Bappenas klik ajaa.
Disitu ada jadwal dari berbagai daerah..
Ini tab saya lagi bervirus jadi nggak bisa buka itu. Tapi kemarin bisa dibuka kok..

Rinaldi mengatakan... 3 | 21 Desember 2016 pukul 17.11

Mantap jiwa Arofah.. nongol di google nih haha

Dora mengatakan... 4 | 17 April 2017 pukul 07.22

Alhamdulillah semoga atas bantuan ki witjaksono terbalaskan melebihi rasa syukur kami saat ini karna bantuan aki sangat berarti bagi keluarga kami di saat kesusahan dengan menanggun 9 anak,kami berprofesi penjual ikan di pasar hutang saya menunpuk di mana-mana sempat terpikir untuk jadikan anak bekerja tki karna keadaan begitu mendesak tapi salah satu anak saya melihat adanya program pesugihan dana gaib tanpa tumbal kami lansung kuatkan niat,Awalnya suami saya meragukan program ini dan melarang untuk mencobanya tapi dari yg saya lihat program ini bergransi hukum,Saya pun tetap menjelaskan suami sampai dia ikut yakin dan alhamdulillah dalam proses 1 hari 1 malam kami bisa menbuktikan bantuan aki melalui dana gaib tanpa tumbal,Bagi saudara-saudaraku yg butuh pertolongan silahkan hubungi
Ki Witjaksono di:0852-2223-1459
supaya lebih jelas Kunjungi blog
klik-> PESUGIHAN TANPA TUMBAL

Copyright © 2025/ Arofah

Template by : Urang-kurai / powered by :blogger